Sebuah tanda, menanda semua ...
Wajah itu telah berbentuk
Bila melewatinya ada kepastian
Akan mudahnya tangan kita meraba
Namun itu bukan mukamu
Tiada ingat harus berapa kali memutar
Hingga dapat menemukan sebagai bentuk dari keaslian
Bagian yang utama untuk dicari kembali
Berlainan ibu sudah menentu kemana laku menuju
Ketiadaan akan kesamaan bapa luput untuk dapat menamai sebagai sekandung dalam iringan temunya kata hati
Hanya sekecil arah cara moyang memberi tanda sebagai pemudah
Seperti para pengiring yang pernah disertakan pada pilihannya hingga mampu menemukan bagian tersulit itu bagi mata orang kebanyakan
=:
"...jika perantauan itu telah memisahkan, untuk apa pula menyalahkannya..?"
Ketika sejumlah kepala
Sedang menyibukkan dirinya
Mencurahkan arah bincangnya
Dalam sebutan kebersamaan
Dalam nama kemungkinan
Terpisah dari semua
Keadaan itu
Ruang kecil punya sendiri
Cerita pemikiran terus berjalan
Mengenali jangkau dan jarak hitungan
Baginya telah melilih melanglang melewati kemungkinan, melewati pembicaraan sejumlah kepala di sana
Meskipun tiada diingini membuat semua yang baru bicara sampai pada kemungkinan akan terkencing-kencing bila harus mengikutinya ....
Seolah tahu, seolah menjawab namun jauh dari semua arah , terkadang ada nyambungnya, selebihnya nihil....
Ia yang kembali terkulai, tidak mengungkap keputusasaan, sadar menilik jauhnya rentang, semua hanya membiarkan kembalinya raga kini tertidur dalam dirinya, apa adanya....
Seperti saat-saat berulan padanya peristiwa itu di sana, melewati apa yang dibukakan baginya untuk dilewati....
Lupa bila diantara tertidurnya ia sempat ingin bertanya, bagaimana cinta itu berbalas....
seperti datang tanpa diundang masa yang menghampiri engkau terbentang sebelum penuhnya kesadaran menemukan bagian sebagai apa saja ditempat...