Showing posts with label bicara. Show all posts
Showing posts with label bicara. Show all posts

Friday, November 12, 2021

Lewat Batas Keterlanjuran



Ini tempat yang pernah kaumimpikan 

Sedikit saja tak mampu kukatakan 

Apa nyata isi hatimu bicara 

Kubelai rambutmu dengan lembut 

Andai saja bicara semua isi hati 


Arti senyummu 

Tetaplah senyuman terindah 

Yang terasa telah menjadi terlanjur 

Dan ini meresap dengan sangat dalam 

Adalah caramu memandang keadaan ini 

Bahwa kita memang untuk dipertemukan 

Jauh dari batas akal sehat 

Mengurungkan paksa mengurai logika cinta.

Thursday, September 23, 2021

Dikelilingi



Garis -garis tipis 

Erat saling berdekat

Garis garis lurus itu

Adalah karya yang dibuat 

Bukan sebuah garis kebetulan 

Harus tidak menjadi sebuah kata 

Untuk ditempatkan pada lini itu 


Pikiran boleh menjauh dari kata 

Entaskan semua tanpa menyisa 

Miliki kosongnya pun tanpa huruf 

Awal hingga yang terakhir 

Tanda juga bawalah semua esok 

Ambill atau jauhkan 

Nanti boleh kau sertakan semua 

Ganyang semua simbol penyertanya 

Gasak habis 

Utuh pandangan hanya padanya 

Lini yang semakin menipis 

Hingga menghilang 

Telah dibuatnya agar semua 

Mengerti artinya batas 

Sadar akan adanya bias ...

Awal Goresannya 

Seperti membuat atlas 

Namun kini semakin jauh 

Dari arti jelas 

Apalagi berkelas 








Monday, August 30, 2021

Pengurasan

Memandang apa di sana

Ia letakkan

Telah dan bagai tanpa henti

Segala cara dipilih

Seakan sia-sia

Tanpa guna




Sudah umum

Bagi mereka yang melihat

dipandang tanpa guna

Menghambur isi tenaga

Juga kekuatan miliknya

Tanpa tujuan dan arti berbekas


Omong sudah tak berarti lagi...

tampaknya...

Memandang semua kenampakan lambaian

Dengan rendah mata sebagai tempat dipilih

Kering dan kematian bunga-bunga ilalang

Ditempatkan selaksa yang dipertuan...

Semua bukan keniscayaan untuk diikuti

Apalagi dipercaya.......

Friday, April 2, 2021

Bukan Wilayahmu




Menyapa ia dengan caranya
Bangsat ia bilang biasa
Monyet ngapain mendekat

Menjauhkanmu dalam cinta
Pilihan baginya terbaik

Mari masuk sejenak
Mendekat dan bicaralah
Hanya kemanisan basa-basi

Monyong gak pakai ragu
Udah mengap gak perlu banyak cakap

Lagian dia tahu
belianya kamu di tempat itu
runyam bila dibiarkan
pemangsa tak meraungkan kelaparannya 
secepat anak panah taring dan gerahamnya
bukan terbaik untukmu

bila waktunya tiba
kau pun akan dibuat mengerti
saat cakram terbaikmu terbuka baginya kan...


Sunday, December 22, 2019

Seringai Senja



Membuai cerita pujangga datang
saat senja beranjak
Melabuhkan hatinya pada sandaran itu
Impian pernah dilukisnya dalam diam
dan senyap segulita malam tanpa penerang

Seekor induk laba-laba menanti
Hanya terdiam diujung benang
Lilit panjang memutar jaring
Dibuatnya lama dalam putaran
Untuknya bersarang dan meminang
kudapan yang sesekali datang
untuknya memberi rasa kenyang

Tak kueja keluhnya dalam penantian
Kecuali nyanyian sayap-sayap kecil
Yang datang mendekati persinggahannya
Tak pula kulihat geraknya karenanya
Karena ia lebih mengerti jangkauannya
Untuk membiarkannya berlalu lalang
Disekitarnya atau merapat hingga merekat
Dan menjadi bagian dari menunya

Berkisah induk lain
Yang memasuki istana manusia
Memilih membuat sarang-sarang
Dikealphaan pandang penghuninya
Sengat getaran tinggi berpercik api
Terkadang mendahului memangsa miliknya
Manusia berebut dengan caranya sendiri
Asap dan semburan embun beracun
pun menjatuhkan jatah makannya
sebelum sayapnya mencapai jaring
panjang yang lama dibuatnya
Induk laba-laba itu pun
tak meneriakkan keluhnya
Anak-anaknya pun tidak
Mereka tetap merambat
pada benang-benang kecil
disudut ruang-ruang terjauh
dari keramaian menanti bagian
dari alam yang pasti menyediakan
janji kehidupan sebelum setiap telur-telur
menetas dan kaki-kaki kecil merambati
setiap putaran jaring-jaring penyangga menunya.

Wednesday, December 18, 2019

Lantai Dansa Pemikat

Taut Menaut

Lagu ini
Bukan untuk sembunyi
Dari diriku yang sedang
Ingin di dalam sepi sendiri

Kebebasan diri
Jauh dari keinginan
Terselubung benak
Kedikdayaan semu
Mengingkar Janji






Suara ini
Ingat pertanda hati
Cinta yang terbuka
Untuk keterpautan janji
Agar dimengerti dikau
Bebas tanpa bersyarat

Pilih bahagia kita
Cukup kata itu saja
Untuk apa tamak kata
Kita bicara menambah goda
Lima hari dilelahkan kerja

Berpaling dari jendela satu
Mengalihkan pandangan kita
Untuk bersama yang sebenarnya
Mengisi rasa yang terdekat cinta
Bicara hanya untuk  tentang kita saja

Karena kita tetap punya cinta
Karena nyata kita miliki
Dan membiarkannya hidup
Untuk selalu memberi asrti

Biar mengalir syair ini
Walau tanpa bernada lagi.

Baku

 seperti datang tanpa diundang masa yang menghampiri engkau terbentang sebelum penuhnya kesadaran menemukan bagian sebagai apa saja ditempat...