Sunday, December 22, 2019

Seringai Senja



Membuai cerita pujangga datang
saat senja beranjak
Melabuhkan hatinya pada sandaran itu
Impian pernah dilukisnya dalam diam
dan senyap segulita malam tanpa penerang

Seekor induk laba-laba menanti
Hanya terdiam diujung benang
Lilit panjang memutar jaring
Dibuatnya lama dalam putaran
Untuknya bersarang dan meminang
kudapan yang sesekali datang
untuknya memberi rasa kenyang

Tak kueja keluhnya dalam penantian
Kecuali nyanyian sayap-sayap kecil
Yang datang mendekati persinggahannya
Tak pula kulihat geraknya karenanya
Karena ia lebih mengerti jangkauannya
Untuk membiarkannya berlalu lalang
Disekitarnya atau merapat hingga merekat
Dan menjadi bagian dari menunya

Berkisah induk lain
Yang memasuki istana manusia
Memilih membuat sarang-sarang
Dikealphaan pandang penghuninya
Sengat getaran tinggi berpercik api
Terkadang mendahului memangsa miliknya
Manusia berebut dengan caranya sendiri
Asap dan semburan embun beracun
pun menjatuhkan jatah makannya
sebelum sayapnya mencapai jaring
panjang yang lama dibuatnya
Induk laba-laba itu pun
tak meneriakkan keluhnya
Anak-anaknya pun tidak
Mereka tetap merambat
pada benang-benang kecil
disudut ruang-ruang terjauh
dari keramaian menanti bagian
dari alam yang pasti menyediakan
janji kehidupan sebelum setiap telur-telur
menetas dan kaki-kaki kecil merambati
setiap putaran jaring-jaring penyangga menunya.

No comments:

Post a Comment

Satu Titik Ujung Saja

  Sebuah tanda, menanda semua ... Bagaimana bisa? Tinju dapat dikepalkan sebagai penolakan, Umpatan dan segala sebut  Buatnya yang dirundung...