Ketika sejumlah kepala
Sedang menyibukkan dirinya
Mencurahkan arah bincangnya
Dalam sebutan kebersamaan
Dalam nama kemungkinan
Terpisah dari semua
Keadaan itu
Ruang kecil punya sendiri
Cerita pemikiran terus berjalan
Mengenali jangkau dan jarak hitungan
Baginya telah melilih melanglang melewati kemungkinan, melewati pembicaraan sejumlah kepala di sana
Meskipun tiada diingini membuat semua yang baru bicara sampai pada kemungkinan akan terkencing-kencing bila harus mengikutinya ....
Seolah tahu, seolah menjawab namun jauh dari semua arah , terkadang ada nyambungnya, selebihnya nihil....
Ia yang kembali terkulai, tidak mengungkap keputusasaan, sadar menilik jauhnya rentang, semua hanya membiarkan kembalinya raga kini tertidur dalam dirinya, apa adanya....
Seperti saat-saat berulan padanya peristiwa itu di sana, melewati apa yang dibukakan baginya untuk dilewati....
Lupa bila diantara tertidurnya ia sempat ingin bertanya, bagaimana cinta itu berbalas....