Seorang teman sedang berbagi beberapa potong black forest yang katanya hasil buatannya semalam. Ajakanya untuk mencoba hasilnya rupanya selalu diiringi dengan obrolan kesana kemari, tentang apa saja karena bibirnya memang sulit untuk diam kalau udah ngumpul. Siang ini sepertinya ada teman baru yang ingin dia ceritakan karena ada hal yang baginya terasa aneh dibandingkan teman-teman yang sudah ia kenal. "Dia itu nggak bisa kumengerti kenapa nggak kasih ucapan selamat ulang tahun buat mamanya, aneh nggak sih?"
Matanya melirik seperti meminta pendapat juga mencoba melihat respon dari ceritanya sementara kedua tangannya sibuk melayani kita semua, aku yang cuma senyum melihat tingkahnya.
Tidak ada nama dan ciri apa pun siapa yang dia bicarakan, siapa yang mendengar baru bisa menduga-duga tanpa kasih komentar.
Hingga tiba -tiba teman yang udah datang duluan, pertama dibuat bersuara,"Mungkin emaknya udah lansia, kagak bisa denger apa -apa so dia lebih suka memeluk dan menciumnya ketimbang ngomong juga percuma!"
Sahut tawa semua seolah membikin lega semua, kecuali yang punya cerita tiba1-tiba muncul lagi dari dapur..."..idak, Sis!". "Emaknya tuh baru dua tujuh!"
Bertambah riuh ketika penjelasan barunya menambah dugaan baru, "Ini mama asli, maksudnya, ... teman mu yang mana, ???? Emang unit berapa?"
"Bolehkan... kalian bilang buatanku udah super layak, tasty, mantul.. apalagi tadi... berapapun umurnya tetangga baru yang di sono tuh... order buat ultah keluarganya...?
"Emang umur berapa dia?" Teman do sebelah nggak sabarnya sudah bertambah, kelihatan wajah penasarannya.
"Kalau nggak dia, kan emaknya bisa order pasti kubuatkan!" Seolah tidak mendengar pertanyaan, ... namun sebelum muncul tanya lagi... tuan rumah yang baik sudah menambahkan..
"Ini .. . cuma iseng, dia tuh baru sepuluh bulan!"
^#**@
....
....
No comments:
Post a Comment