Monday, May 30, 2022

BELI GAIN

Belanja dan bicara apa saja

Ia ngelantur semau dan sesuka

Kadang menjawab tanyanya juga

sebagai hal yang sia-sia belaka

Hanya saja tidak ada niatnya untuk

Memperburuk keadaan yang dapat dicontohkan

yang terbaik saja sebagai apa bisa dibuat

She went home to say amount of her reasons as follow:

  • I went home after calling him
  • After Phil's, I went home.
  • So I went home, unemploxyed, to find my nan's strange carer still there...
  • I went home with my partner.
  • I went home around 10:00.
  • It was when I went home for a few weeks.
  • Well, I went home after that.
  • So I went home with her.
  • I went home with a friend.
  • We said our good nights in the place and I went home.
  • I went home and did laundry with my mom.
  • I went home after the conference.

  • I went home after the picnic.
  • And then I went home later and... found her smile.
  • I was kissed, I went home to sleep.
  • So after win, I went home.
  • I went home to live with my parents
  • I went home and began working on it.
  • After that, I went home.
Seems as the way she had gone for nothing

meskipun apa yang dibuat
tak lain untuk 
menyanyikan lagu-lagu terbaik
bagi yang didatanginya
makanya tidak heran
ketika ia lalu bertanya
bagaimana itu bisa terjadi....?


 

Saturday, May 28, 2022

Dengan Ketidaktahuan



Menjemput artinya sebuah nyanyian malam 

Kupinang sewarna rambut dari langit itu 

Tempat- keilmuan telah dibanggakan 

Mskipun berawal dari sebuah obrolan kosong 

Demikian seperti ia ingin katakan 

Betapa betartinya keadaan biasa itu 

Setelah semakin dekat tak kuasa tergenggam 

Kebesaran akan aslinya keadaan 

Penuh makna bagai nilai tetangga berwujud 

Datang dengan sapaan apaadanya mengenakan kuatnya ketulusan mengaitkan hati yang sedang bertanya -tanya 

Jauh yang tampak bukan apa-apa bila dibanding dengan kedekatan yang dirasakan kini 

Seperti kehangatan mentari yang dinanti dilereng bukit-bukit itu sebagai penerang juga pengusir dinginnya sepi usai malam panjang hanya mampu mendengar senandung arumba memanjat gendang -gendang penghuni...

Menyeberangkan pandangan kecil namun elok dan termanis semanis kolak yang menjalar selayak bubur sajian pembuka pagi sebelum kaki -kaki meninggalkan hunian bersapa mereka memberi barisan hormat yang menampakkan ikatan dalam hati mereka...

Betapa berartinya tetangga bukan sebatas dalam cerita fiksi dan dongeng -dongeng yang pernah dibacanya...

Kekagumannya tidak berangka dengan nilai nilai yang dulu lagi....

Thursday, May 5, 2022

Memberanikan



Berawal dari mana

Bukan karena tidak tahu apa-apa

Seandainya jawaban singkat...

Tentu karena masih ada

Yakni rasa malu

Rasa malu untuk mengakui


Kirimkanlah sebuah saja

tenaga entah berantah

Biar langsung bisa kusebut

dengan berani

...

Aku masih ...

"Gadis maksudnya"?

Ia kemana-mana gak ada yang....

"Nemenin...? ngomong dari tadi!   Aku juga mau.

Habis nggak tega ngucapinya... langsung









Wednesday, April 27, 2022

Lawas Lebih dari Bekas


Tampak ia
Menunduk dan memungut
Buah kering yang jatuh
Ini dia bilang berkelas
Ini katanya bukan bekas
Bakalan bisa bicara kualitas
pasti kan tumbuh ke atas
Kelak bila tiba saatnya
Bisa jadi ia pengisi dan pemenuh
Setiap bagian yang kosong dari semua ruas....
Ini jelas lawas dibanding yang terbaru
Namun ini jangan kau sebut barang bekas.


Friday, April 22, 2022

Ruas Bersekat

Membran yang menutupi

Keberadaanmu suatu petang

Belum lagi dapat kukenali

Untuk mengerti tepatnya letak

Kemana bidik rasa hati mengarah

Berjuang menyadari adanya perbedaan

Antara ruas yang sebenarnya kau huni

Sebatas untuk berlindung atau menutup diri

Sekat sejarah dan aturan alaminya keras cadas

Sebagai kuatnya benteng penjaga

Tanpa pernah sedikit menunjukkan keramahan

Diatas batu ini tempat badan berbaring

Menepis datangnya kelenaan datangnya mimpi tengah malam

Kuluncurkan setangkai bungai menuju ke langit

Sebagai tanya padamu lewat rembulan

Yang mengintip dari balik awan....

Kusaksikan barisan terendap disana

menanti apa yang mereka tidak mengerti

juga tanpa ada yang mengerti senyumanku

pada mereka semua......

hingga tiba tak jauh dari

peraduanmu yang terasa keharumannya....

adakah engkau

sedikit waktu untuk berpaling

sejenak saja

meskipun dari balik jendela itu....?



Wednesday, April 13, 2022

Batu Berminyak

Sebenarnya saya sedikit malu 

Ia maksa - maksa minta diantar ke sana 

Tapi anehnya mengapa ia cuma nanya gitu 

"Eyang itu batunya berminyak ya, dari mana dapatnya?"

Beliau tentu saja kaget dan tamunya diamati sambil tersenyum ramah , menunda jawab  sambil melanjutkan mengunyah menu kesukaannya yang sore itu tidak direbus 

Lalu beliau menyeka mulutnya usai menelan isinya dan seperti sudah akan menjawab.

Beberapa potong yang ada di piring tua Manihot utilisima sudah menghilang dan berpindah tempat hingga tidak kelihatan lagi.

"Berbagai situasi hati dari diri kita kadang mengubah nafsu kita Dik, maka tidak jarang selera mata akan minat,menu , sampai tempat kena pengaruh dan itu terhubung dengan mata kita."

Sambil mengusap -usap tanganya Beliau tetap bicara beberapa hal.... penting.

"Loh... kok batu Eyang berubah lagi sepertinya?"

"Ya... itu dia! Semua sebenarnya suasana batinmu, belum kalau kamu minta dipijat... jangan berpikir berlebihan... nyamankan hatimu agar tetap rasional ".


"Hey....Kamu dibilang goblig!"

"Goblin maksud loh.... makanya dengerin Beliau lagi ngomong ame gue, ntar loh gue bikin rasional.,."



Cuma Bertanya

Menoleh ke mana ia 

Setelah ke kiri dan ke kanan 

Perlente masih ditambah elegante 

"Potensial pelanggan " terbisik dalam 

Benaknya yang sesegera menghampirinya 

Ada yang bisa saya bantu, Pak?

"Lagi cari yang bisa saya naiki "


Baku

 seperti datang tanpa diundang masa yang menghampiri engkau terbentang sebelum penuhnya kesadaran menemukan bagian sebagai apa saja ditempat...