Friday, April 22, 2022

Ruas Bersekat

Membran yang menutupi

Keberadaanmu suatu petang

Belum lagi dapat kukenali

Untuk mengerti tepatnya letak

Kemana bidik rasa hati mengarah

Berjuang menyadari adanya perbedaan

Antara ruas yang sebenarnya kau huni

Sebatas untuk berlindung atau menutup diri

Sekat sejarah dan aturan alaminya keras cadas

Sebagai kuatnya benteng penjaga

Tanpa pernah sedikit menunjukkan keramahan

Diatas batu ini tempat badan berbaring

Menepis datangnya kelenaan datangnya mimpi tengah malam

Kuluncurkan setangkai bungai menuju ke langit

Sebagai tanya padamu lewat rembulan

Yang mengintip dari balik awan....

Kusaksikan barisan terendap disana

menanti apa yang mereka tidak mengerti

juga tanpa ada yang mengerti senyumanku

pada mereka semua......

hingga tiba tak jauh dari

peraduanmu yang terasa keharumannya....

adakah engkau

sedikit waktu untuk berpaling

sejenak saja

meskipun dari balik jendela itu....?



No comments:

Post a Comment

Satu Titik Ujung Saja

  Sebuah tanda, menanda semua ... Bagaimana bisa? Tinju dapat dikepalkan sebagai penolakan, Umpatan dan segala sebut  Buatnya yang dirundung...