Rileks: Walau sudah beberapa menit istirahat Badan masih terasa panas usai mengitari beberapa kali track sepanjang taman Luas taman yang men...
Kenangan kupetik
Musim gugur yang memberi giur
Hasrat dipenuhinya bersama
Denganmu dalam satu bingkai...
Namun
Entah mengapa
Ini terasa lebih seperti musim panas
Sedikit rasa selayak nervous
Sebelum menaiki tangga panggung
Simphony tidak akan mundur
kuyakini itu....
Perasaan ini biarlah mendahului
mengatakan
betapa berartinya engkau sebagai bintang
Tempat aku menaruh harapan
biarpun semunya keindahan
menggelisahkan dalam mengatakan
Damainya hati ini ketika melihat
Senyum wajahmu menjawab suaraku
yang belum sempat bersenandung....
satu hari yang akan menjadi kenangan
tanpa ada satu yang terlupa
akan cerianya pagi punya cerita
akan kenangan bersamamu
bukan yang ini yang terpenting
engkau mencoba menghibur
menunjukkan apa yang sebaiknya diukur
keletihan tampak dimana-mana
wajah-wajah itu
tidak ada yang mampu
apalagi ingin memunculkan dusta
di bagian ... belahan lain
semua hanya tertunduk
ini bukan tentang rasa malu
jangan lagi menambah beban
biarlah seluruh mukanya terbuka
menghirup hangatnya mentari pagi
berudara yang menghangat
juga dijadikan penyemangat
laksana usai menyeberangi hamparan padang
mengamati luasnya
setiap ketebalan rimbun membeban dahan
yang bersimpuh pada asalnya.....
juga bukan tentang rasa malu.....
tidak diam
langkah berlanjut
dari titik ke titik adanya rongga
persinggahan gerombolan memulai obrolan
penyekat rasa lelah pada kurun jedanya tempuh
yang cuma dianggap jarak terdekat hingga terjauh
cerita telah lama diharap seandainya saja berkenan membuka
keengganannya untuk menjawab penanya tak berwajah sembilu
akan dijadikannya sesaji bagi para penanti
yang kini hiburannya seakan telah menghilang
siang itu..
engkau tanpa bergeming
ketika semua berlalu
kosong
meninggalkan ruang
memilih segar udara
juga obrolan bebas
mengisi setiap sudut taman
tetap
ditempatmu termangu sendiri
matamu tanpa berkedip
mencari yang sama sekali
tidak kumengerti yang mana
juga
adaku yang mendekat
ingin menyapa
hanya saja tanpa mau
mengusik ketenanganmu saat itu.....
hingga tanpa sengaja sesuatu mengubah
titik pandang semu meluncur dari benak....
ada pula yang kau temukan juga di dekatmu...
Ketidaksabaran itu bukan kesalahan
Semacam butuh pelatihan demikian ia kukenang, sesaat seperti tanyamu
Mengawali semua tanya dengan kata yang mengeras.."lantas kapan kita bisa ditunjukkan seperti apa ia yang memiliki...rutinitas yang..."
Pintamu itu bukan mendesak tapi tampak bikin bingung....
Kita sama -sama sedang tumbuh, dan akan mengerti pada waktunya, begitu pesannya selalu membuka ruang kesadaran agar memiliki ketenangan , seperti ketika aku ingin berkenalan denganmu.
Sedikit yang kutahu tentangmu, tapi wajah dan caramu bicara telah menambah penasaran hingga ingin jumpa lagi. Bahkan tidak cukup hanya diakhir pekan.... inginya setiap hari... kalau bisa.
Mentah-mentah seperti lalap yang masuk dengan udang dan ikan bakar ditemani sambal sudah diperut anggap saja kebersamaan kita yang masih sedikit pengalaman menjalin hubungan ...
Belum seperti jam terbang mereka yang berasam garam dan mampu menjelaskan semua peristiwa dengan gamblang. Berlainan dengan kita yang acapkali tersulut emosi dan kesalahpahaman dan mudah mengacungkan telunjuk untuk menuduh dan menyalahkan.
Rasa ingin ada sebuah ikatan terbersit sari dambaan, -aah kan itu cuma tanya... malu -malu hingga anggukan kecil itu memisahkan setiap gelembung nafas seperti akar dan inti terlukis dimata berbinar tanda menyelang adanya bahagia... dihati kecil...
Ujang jalan bersama
Mengerti apa yang berharga
Saat bersama melihat ia...
Yang selalu melepas apa yang harus dilepas setidaknya pada saat hari mulai terang.
sambil lewat tidak mengatakan jika yang penting lewat dan menidakpentingkan yang disambil ia hanya kebetulan peristiwa yang sudah diduga se[...