Ketidaksabaran itu bukan kesalahan
Semacam butuh pelatihan demikian ia kukenang, sesaat seperti tanyamu
Mengawali semua tanya dengan kata yang mengeras.."lantas kapan kita bisa ditunjukkan seperti apa ia yang memiliki...rutinitas yang..."
Pintamu itu bukan mendesak tapi tampak bikin bingung....
Kita sama -sama sedang tumbuh, dan akan mengerti pada waktunya, begitu pesannya selalu membuka ruang kesadaran agar memiliki ketenangan , seperti ketika aku ingin berkenalan denganmu.
Sedikit yang kutahu tentangmu, tapi wajah dan caramu bicara telah menambah penasaran hingga ingin jumpa lagi. Bahkan tidak cukup hanya diakhir pekan.... inginya setiap hari... kalau bisa.
Mentah-mentah seperti lalap yang masuk dengan udang dan ikan bakar ditemani sambal sudah diperut anggap saja kebersamaan kita yang masih sedikit pengalaman menjalin hubungan ...
Belum seperti jam terbang mereka yang berasam garam dan mampu menjelaskan semua peristiwa dengan gamblang. Berlainan dengan kita yang acapkali tersulut emosi dan kesalahpahaman dan mudah mengacungkan telunjuk untuk menuduh dan menyalahkan.
Rasa ingin ada sebuah ikatan terbersit sari dambaan, -aah kan itu cuma tanya... malu -malu hingga anggukan kecil itu memisahkan setiap gelembung nafas seperti akar dan inti terlukis dimata berbinar tanda menyelang adanya bahagia... dihati kecil...
Ujang jalan bersama
Mengerti apa yang berharga
Saat bersama melihat ia...
Yang selalu melepas apa yang harus dilepas setidaknya pada saat hari mulai terang.
No comments:
Post a Comment