Monday, November 15, 2021

Bila Saatnya Tu njukkan ya!?




Ketidaksabaran itu bukan kesalahan 

Semacam butuh pelatihan demikian ia kukenang,  sesaat seperti tanyamu

Mengawali semua tanya dengan kata yang mengeras.."lantas kapan kita bisa ditunjukkan seperti apa ia yang memiliki...rutinitas yang..."

Pintamu itu bukan mendesak tapi tampak bikin bingung....

Kita sama -sama sedang tumbuh, dan akan mengerti pada waktunya, begitu pesannya selalu membuka ruang kesadaran agar memiliki ketenangan , seperti ketika aku ingin berkenalan denganmu.

Sedikit yang kutahu tentangmu, tapi wajah dan caramu bicara telah menambah penasaran hingga ingin jumpa lagi. Bahkan tidak cukup hanya diakhir pekan.... inginya setiap hari... kalau bisa.

Mentah-mentah seperti lalap yang masuk dengan udang dan ikan bakar ditemani sambal sudah diperut anggap saja kebersamaan kita yang masih sedikit pengalaman menjalin hubungan ...

Belum seperti jam terbang mereka yang berasam garam dan mampu menjelaskan semua peristiwa dengan gamblang. Berlainan dengan kita yang acapkali tersulut emosi dan kesalahpahaman dan mudah mengacungkan telunjuk untuk menuduh dan menyalahkan.

Rasa ingin ada sebuah ikatan terbersit sari dambaan, -aah kan itu cuma tanya... malu -malu hingga anggukan kecil itu memisahkan setiap gelembung nafas seperti  akar dan inti terlukis dimata berbinar tanda menyelang adanya bahagia... dihati kecil...

Ujang jalan bersama 

Mengerti apa yang berharga 

Saat bersama melihat ia...

Yang selalu melepas apa yang harus dilepas setidaknya pada saat hari mulai terang.



No comments:

Post a Comment

Satu Titik Ujung Saja

  Sebuah tanda, menanda semua ... Bagaimana bisa? Tinju dapat dikepalkan sebagai penolakan, Umpatan dan segala sebut  Buatnya yang dirundung...