Monday, August 9, 2021

Karena Dilukis

 




Wajah ini jadi ada 

Muncul 

Biar tak terkemuka 

Wajah ini jadi enggan 

Lompat 

Apa lagi terbang 

Setinggi burung camar 

Berat 

Bukan alasan pantat 

Biar sayapnya sepasang 

Umur 

Jelas tepat mengukur 

Dibesarkan oleh keadaan 

Pakan 

Ditempat penuh desakan 

Masih kecil hanya harusnya

Untung 

Sering ditimbang 

Membikin bingung 

Masih kurang adanya lambung

Sunday, August 8, 2021

Pilihan Ringan


Kalau itu belum tepat 

Anggaplah sebagai sebuah pilihan 

Kita semua ingin dimudahkan 

Juga merasa diperhatikan 

Untuk apa harus selalu 

Memeras otak berlebihan 

Tidak akan pula menghasilkan 

Tetesan santan bila itu yang dicari 

Mengerti apa yang harus dilakukan 

Itu udah cukup bagiku 

Hingga nanti kita dapat 

Berjumpa lagi pada saatnya.

Peramban




Preambul diucapkan olehnya 

Dengan lantang sambil menepuk

Teman berlajar saat kecil 

Rumusan yang dihafal 

Dibangku dengan teman duduknya 

Saat masih mengenyam 

Dasarnya nama pendidikan 

Yang tidak diteruskannya 

Namun tak pula ada yang lalu 

Mengecilkan ia yang wajahnya 

Selalu ceria kepada siapa saja 

Apalagi yang dikenalnya 

Kecintaannya pada ternaknya 

Tidak menyurutkan niat mencari 

Makanan untuk mereka biar 

Gerimis atau hujan 

Seperti kesetiaanya mengingat 

Pengetahuan yang pernah ia dapat 

Tentang pengetahuan sosial juga 

Sejarah yang sering jadi obrolan 

Jika jumpa dengan teman lama....

Da....da....!



Caramu emang begitu....

Ya ... butuh waktu untuk mengerti 

Akan kepergianmu dan maksud 

Peristiwa yang telah mempertemukan

Walau dapat dikata hanya sejenak 

Hingga lambaianmu 

Saat pergi ketika itu ....

Terbayang di sana........ selalu ada.

Berteman Pasir

 


Engkau bukan penghuni asing 

Di planet ini 

Engkau tidak berkotek 

Mereka telah mengerti

Tentangmu lebih banyak 

Walau aku baru sedikit 

Punya kesempatan 

Mengenal tentangmu 

Yang kutahu 

Menyanyi seperti mereka 

Bukanlah bagian atau caramu

Engkau tetap tenang 

Meskipun  hanya berteman 

Dengan pasir pasir 

Juga rerumputan dasar 

Yang tanpanya tak pula selalu 

Memunculkan diri dipermukaan itu.






Saturday, August 7, 2021

Hingga Selutut



Jumpa ia di sana 

Ingat sekali yang melekat 

Warna busana kesayangan

Murni elok aslinya 

Kini....

Wajah kota ini

Turut mengubahnya

Bagai mana ia tampil 

Juga tentang perangainya 


Lututnya dulu 

Nyaris tak pernah 

Menjadi bagian yang ditampakkan 

Lalu kemudian hingga kelutut

Sebagian telah bicara 

Saat tak lagi jumpa dengannya 

Semakin berani saja ia 

Melebihi semua itu 

Melenggang di keramaian 

Jalanan dan juga pertokoan 

Aku tak banyak mengenalnya

Tentang ia lagi yang telah berubah ...



Monday, August 2, 2021

Asosiasi dan Asumsi

Berada di bangku belajar

Ketika dekat denganmu saat itu

Tetap saja menyisakan kebingungan

Yang kusimpan sebagai kenangan kita

Antara perasaan yang tak terungkap

Juga kekagumanmu pada dirimu

Suasana harus dapat kuterima

Bila sangat sulit untuk mengeja

Lebar dan panjangnya penjelasan

Dalam bercampurnya pembagian dan

Juga pengurangan seraya menguras logika

Paparan tentang asosiasi seperti hanya berputar

Di dalam indra pendengaran tanpa terbawa

hingga kepada pemahaman palagi memecahkan

persoalan menjadi jawaban yang bisa benar

Ada asumsi yang meringankan

Walau terkadang disebut hanya anggapan

Namun mengagumimu saat itu bukanlah hanyaa anggapan

Hingga kini pun itu tetap ada semuanya padamu

Hati dan cara pandangmu tetap saja bagai permata

Untuk banyak perkara yang harus dikerjakan ....

Namun entah dimana engkau kini

Tak tahu kepada siapa lagi harus bertanya......


Satu Titik Ujung Saja

  Sebuah tanda, menanda semua ... Bagaimana bisa? Tinju dapat dikepalkan sebagai penolakan, Umpatan dan segala sebut  Buatnya yang dirundung...