Sunday, August 8, 2021

Pilihan Ringan


Kalau itu belum tepat 

Anggaplah sebagai sebuah pilihan 

Kita semua ingin dimudahkan 

Juga merasa diperhatikan 

Untuk apa harus selalu 

Memeras otak berlebihan 

Tidak akan pula menghasilkan 

Tetesan santan bila itu yang dicari 

Mengerti apa yang harus dilakukan 

Itu udah cukup bagiku 

Hingga nanti kita dapat 

Berjumpa lagi pada saatnya.

Peramban




Preambul diucapkan olehnya 

Dengan lantang sambil menepuk

Teman berlajar saat kecil 

Rumusan yang dihafal 

Dibangku dengan teman duduknya 

Saat masih mengenyam 

Dasarnya nama pendidikan 

Yang tidak diteruskannya 

Namun tak pula ada yang lalu 

Mengecilkan ia yang wajahnya 

Selalu ceria kepada siapa saja 

Apalagi yang dikenalnya 

Kecintaannya pada ternaknya 

Tidak menyurutkan niat mencari 

Makanan untuk mereka biar 

Gerimis atau hujan 

Seperti kesetiaanya mengingat 

Pengetahuan yang pernah ia dapat 

Tentang pengetahuan sosial juga 

Sejarah yang sering jadi obrolan 

Jika jumpa dengan teman lama....

Da....da....!



Caramu emang begitu....

Ya ... butuh waktu untuk mengerti 

Akan kepergianmu dan maksud 

Peristiwa yang telah mempertemukan

Walau dapat dikata hanya sejenak 

Hingga lambaianmu 

Saat pergi ketika itu ....

Terbayang di sana........ selalu ada.

Berteman Pasir

 


Engkau bukan penghuni asing 

Di planet ini 

Engkau tidak berkotek 

Mereka telah mengerti

Tentangmu lebih banyak 

Walau aku baru sedikit 

Punya kesempatan 

Mengenal tentangmu 

Yang kutahu 

Menyanyi seperti mereka 

Bukanlah bagian atau caramu

Engkau tetap tenang 

Meskipun  hanya berteman 

Dengan pasir pasir 

Juga rerumputan dasar 

Yang tanpanya tak pula selalu 

Memunculkan diri dipermukaan itu.






Saturday, August 7, 2021

Hingga Selutut



Jumpa ia di sana 

Ingat sekali yang melekat 

Warna busana kesayangan

Murni elok aslinya 

Kini....

Wajah kota ini

Turut mengubahnya

Bagai mana ia tampil 

Juga tentang perangainya 


Lututnya dulu 

Nyaris tak pernah 

Menjadi bagian yang ditampakkan 

Lalu kemudian hingga kelutut

Sebagian telah bicara 

Saat tak lagi jumpa dengannya 

Semakin berani saja ia 

Melebihi semua itu 

Melenggang di keramaian 

Jalanan dan juga pertokoan 

Aku tak banyak mengenalnya

Tentang ia lagi yang telah berubah ...



Monday, August 2, 2021

Asosiasi dan Asumsi

Berada di bangku belajar

Ketika dekat denganmu saat itu

Tetap saja menyisakan kebingungan

Yang kusimpan sebagai kenangan kita

Antara perasaan yang tak terungkap

Juga kekagumanmu pada dirimu

Suasana harus dapat kuterima

Bila sangat sulit untuk mengeja

Lebar dan panjangnya penjelasan

Dalam bercampurnya pembagian dan

Juga pengurangan seraya menguras logika

Paparan tentang asosiasi seperti hanya berputar

Di dalam indra pendengaran tanpa terbawa

hingga kepada pemahaman palagi memecahkan

persoalan menjadi jawaban yang bisa benar

Ada asumsi yang meringankan

Walau terkadang disebut hanya anggapan

Namun mengagumimu saat itu bukanlah hanyaa anggapan

Hingga kini pun itu tetap ada semuanya padamu

Hati dan cara pandangmu tetap saja bagai permata

Untuk banyak perkara yang harus dikerjakan ....

Namun entah dimana engkau kini

Tak tahu kepada siapa lagi harus bertanya......


Saturday, July 24, 2021

Gagal Fokus




Yiga penuh 

Penuh sudah muatan 

Perbekalan dimusim panas 

Senda bersama yang jadi gurau 

Impian menemukan arahnya cinta....


Ambang batas pulau tempat kita pernah berlabuh dengan tangan saling berpegang mesran....

kasih tanpa terucap namun menancapkan kenangan yang sangat mengesan 

Andai talas dan ganggang mau cerita

Akankah dia harus tersenyum

Agar semua tahu kulit kita rela gatal 

Ala dibesarkan permukaannya 

Angkat ari terluar berbau pasir 

Bunyi sirine sempat mengejutkan

Bisa jadi semut juga ikut

Bukan lain yang prrtama bikin heran 

Cute bagai makhluk langit m

Caramu menampakkan senyuman

Cocok menjadi pasangan  sejati

Dalam harap kau tak dusta nantinya

Dalam pinta hanya bara cinta yang ada

Emang hurus gini....?

Falsafah hanya did dalam diri

Gerak dan isyaratmu tampak lain 

Mengikat juga melepas keraguan

Ahh ciuman itu mengejutkan 

Apa yang dirasa hingga berlinang

Akankah kita namai anugerah terindah

Ayo...! Ajakan itu terngiang 

Kau tampak menyemangati

Kuteguk segelas air putih 

Menghalau keraguan di bawah kerindangan 

Lalu kulihat uang logam tua di sana

Setuju engkau untuk mengundi 

Benar hingga yang dapat gambar menang

Kesan cukup pintar engkau berperan

Asli takl seperti photo editan 

Menerbangkan khayal juga impian

Namun semua kebaikan itu kini bertanya

Di atas karang gagal fokus telah kau bikin

Engkau dan dia memilih cara

Tanganmu telah membawa yang lain 


Hanya topi kenangan yang pernah bersama

Semua cerita kita yang setia menani di sini .






Satu Titik Ujung Saja

  Sebuah tanda, menanda semua ... Bagaimana bisa? Tinju dapat dikepalkan sebagai penolakan, Umpatan dan segala sebut  Buatnya yang dirundung...