Saturday, February 8, 2020

Gerusan...

Adalah bentuk 
Dari sebuah hasil 
Dengan pirantinya 
Sama halnya lumatan 
Juga halnya dengan yang 
Orang lalu namai tumbukan 
Agar mudah melakukan cerna 
Terhadap relasi tunggal mulutnya 
Hingga sampai pada pembuangannya

Karena pada masannya 
Ada bagian sama 
Bahwa duri dan tulang 
Bukan untuk dimakan 
Bagian yang enak 
Tetap dipilih untuk dimakan 
Bagian lunak tidaklah sulit 
Siapa pun mengatakan biasa 
Apalagi  mengerti istilah 
Cepat saji 
Pasti berteman dengan yang 
Butuh segera makan....

Pecahkan Teka-Teki Ini, dan Kamu 40% Akan Lebih Pintar dari Kebanyakan O...

Rebutan



Angannya ada
Seperti halnya orang-orang
Dan sejumlah teman yang besertanya
Dia coba kemukakan dengan segala cara

Besar atau kecil suara
Ketika ia menyapa dengan totalitasnya
Sadari juga bila proporsinya hanya bagian
Yang masih baru untuk ungkap semua peristiwa
Skala menjadi yang paling dan terutama
Seperti pernah bagai tempat yang diperebutkan.

Sanjung belaka tak melambungkannya
Menjadi takabur lupa pada laku dan titah
Pundak yang direla menjawab segala tanya
Kedatangannya yang baru dan mungkin saja
Masih sulit mengenali maksud yang sebenarnya.

Sunday, December 22, 2019

Seringai Senja



Membuai cerita pujangga datang
saat senja beranjak
Melabuhkan hatinya pada sandaran itu
Impian pernah dilukisnya dalam diam
dan senyap segulita malam tanpa penerang

Seekor induk laba-laba menanti
Hanya terdiam diujung benang
Lilit panjang memutar jaring
Dibuatnya lama dalam putaran
Untuknya bersarang dan meminang
kudapan yang sesekali datang
untuknya memberi rasa kenyang

Tak kueja keluhnya dalam penantian
Kecuali nyanyian sayap-sayap kecil
Yang datang mendekati persinggahannya
Tak pula kulihat geraknya karenanya
Karena ia lebih mengerti jangkauannya
Untuk membiarkannya berlalu lalang
Disekitarnya atau merapat hingga merekat
Dan menjadi bagian dari menunya

Berkisah induk lain
Yang memasuki istana manusia
Memilih membuat sarang-sarang
Dikealphaan pandang penghuninya
Sengat getaran tinggi berpercik api
Terkadang mendahului memangsa miliknya
Manusia berebut dengan caranya sendiri
Asap dan semburan embun beracun
pun menjatuhkan jatah makannya
sebelum sayapnya mencapai jaring
panjang yang lama dibuatnya
Induk laba-laba itu pun
tak meneriakkan keluhnya
Anak-anaknya pun tidak
Mereka tetap merambat
pada benang-benang kecil
disudut ruang-ruang terjauh
dari keramaian menanti bagian
dari alam yang pasti menyediakan
janji kehidupan sebelum setiap telur-telur
menetas dan kaki-kaki kecil merambati
setiap putaran jaring-jaring penyangga menunya.

Wednesday, December 18, 2019

Lantai Dansa Pemikat

Taut Menaut

Lagu ini
Bukan untuk sembunyi
Dari diriku yang sedang
Ingin di dalam sepi sendiri

Kebebasan diri
Jauh dari keinginan
Terselubung benak
Kedikdayaan semu
Mengingkar Janji






Suara ini
Ingat pertanda hati
Cinta yang terbuka
Untuk keterpautan janji
Agar dimengerti dikau
Bebas tanpa bersyarat

Pilih bahagia kita
Cukup kata itu saja
Untuk apa tamak kata
Kita bicara menambah goda
Lima hari dilelahkan kerja

Berpaling dari jendela satu
Mengalihkan pandangan kita
Untuk bersama yang sebenarnya
Mengisi rasa yang terdekat cinta
Bicara hanya untuk  tentang kita saja

Karena kita tetap punya cinta
Karena nyata kita miliki
Dan membiarkannya hidup
Untuk selalu memberi asrti

Biar mengalir syair ini
Walau tanpa bernada lagi.

Sudah Start dan Awalan Belum

Lantaran melihat
masih kosong adanya
tambat yang datang
Dikelokkan janji
Suar kemudahan berpinang
Kekosongan cahaya
lentera pantai tak bersumbu
Putaran jemari
tak sedikit memakna
membawa  naiknya
hitungan ganjil dimata
kaca penyekat tak bicara
solusi dipecahkan palu
tak urung memungkinkan
menutup tangan kuasa 
tanpa pasukan berkuda
cinta dihampiri sayap-sayapnya
Alat tak bertuan tukang 
gendang tanpa penabuh
Telinga hanya memekarkan daun
jauh untuk bisa mendengar
gelombang terdalam meronta
dibalik kecurigaan mata mengeja
ketidakmampuan diatas papan-papan
penghitung yang telah kusam oleh debu.....


Monday, December 16, 2019

Banyak Cara Berkeringat

Dua pasang mata tak akan cukup
Puluhan ditambah masih sedikit
Enam hari belumlah genap utuh hati bertanya
Bulan  menjadi penanda pusaran bercerobong




Di sebelah kanan pintu bertuan punya  tanah juang
Serat itu kusam bagai tanpa punya makna
Tuskan jika hamba diminta  mengeja tangis pejoang dilinang air mata darah
Dua warna telah kami kibar menggambar semua tekat hati tanpa lagi gentar
Puluhan telah lewat dan mungkin ratusan datang dan pergi dengan licin siasat mengumbar janji tak lebih dari cara pengotor  ini tanah yang dipuja para penghuni dan penanti kebebasan di tanah kelahiran ..
..

Kami punya cara
Kami punya mimpi
Kami tak terhitung
Oleh tuan yang tak tahu
...


Satu Titik Ujung Saja

  Sebuah tanda, menanda semua ... Bagaimana bisa? Tinju dapat dikepalkan sebagai penolakan, Umpatan dan segala sebut  Buatnya yang dirundung...