Monday, June 24, 2024

Pengait Hati

 


Asal kau tahu saja 
Bukan untuk memaksamu 
Cukup lihat dan dengarkan 
Dengan duduk atau tiduran 

Engkau sangat berarti bagiku 
Meskipun sedikit yang kutahu 
Kendati terbatas dapat nelihatmu 
Juga hanya sekelumit mendengar
Bagaimana semua itu tentang kamu 

Telah tumbuh dari sana 
Pengait kecil dihati ini 
Terhubung mengulir bentuk
ingatan tentang keindahanmu 
Janji pesona jiwamu mendekati 
Membentuk arah lakunya kita berdua kan bersua dalam 
Destiny...atau apa pun namanya 
Bagi kita esok...

Sunday, June 16, 2024

Bernama Keadaan

 

"...jika perantauan itu telah memisahkan, untuk apa pula menyalahkannya..?"

$@ma dengan situasi, saat orang sedang menemukan sebuah tulisan lalu membacanya, hingga mengeja maksud dan isi tulisan, kira-kira seperti keadaan itu.

Sedapat mungkin ada yang berkeinginan tinggi, untuk sampai tahu apa sebenarnya isinya, sementara yang lain melihat bagaimana ia membaca, dan sisanya sebagian ada yang sekedar mengamati tempat membacanya dan mendengarkan keramaian lain yang baru didengarnya di sekitar tempat itu; bahkan yang tidak bisa menahan kantuk pun merasa tahu tentang apa yang dibacanya disana, bagaimana bisa semua dan masing -masing keadaan itu dijadikan sebuah bagian terpenting?
Sedangkan yang sangat ingin diketahui sebebarnya adalah apa isi naskah yang dibacakannya, namun karena ia bersama sang pembuat, ia menerima saja semua jawaban yang sampai kepadanya, juga dengan senyuman pertanda terima kasih dan kelembutannya.

Putus Nyambung Sepasang Hati




Ketika sejumlah kepala 

Sedang menyibukkan dirinya 

Mencurahkan arah bincangnya 

Dalam sebutan kebersamaan 

Dalam nama kemungkinan 

Terpisah dari semua 

Keadaan itu 

Ruang kecil punya sendiri 

Cerita pemikiran terus berjalan 

Mengenali jangkau dan jarak hitungan 

Baginya telah melilih melanglang melewati kemungkinan, melewati pembicaraan sejumlah kepala di sana 

Meskipun tiada diingini membuat semua yang baru bicara sampai pada kemungkinan akan terkencing-kencing bila harus mengikutinya ....

Seolah tahu, seolah menjawab namun jauh dari semua arah , terkadang ada nyambungnya, selebihnya nihil....

Ia yang kembali terkulai, tidak mengungkap keputusasaan, sadar menilik jauhnya rentang, semua hanya membiarkan kembalinya raga kini tertidur dalam dirinya, apa adanya....

Seperti saat-saat berulan padanya peristiwa itu di sana, melewati apa yang dibukakan baginya untuk dilewati....

Lupa bila diantara tertidurnya ia sempat ingin bertanya, bagaimana cinta itu berbalas....

Monday, June 10, 2024

Merangkul Seluk Beluknya

 


Bila menilik ....
Kancah umum keinginan 
Tanya dari mereka yang datang 
Pada bagian yang mana 
Semua cerita miliknya berawal
Menjadi sebuah cerita cinta 
Atau cerita propaganda..
Bahkan sebagai cinta buta 

Seolah akan jadi...
Mencengangkan dia sendiri 
Juga siapa pun yang membawanya 
Mengapa bisa menjadi sedemikian 
Merasa jadi lebih lama 
Walau hanya untuk mencari 
Sepotong bagian saja darinya....
Bagaimana rancangan itu 
Datang karena diminta 
Mungkinkah ada 
Dengan begitu saja 
Menyulitkan bila tuangan waktu 
Meneguk tanya akan terlewatnya 
Sebuah puncak dan titik pertanda 
Ukuran masa yang pernah diletakkan 
Dihilangkan hingga dimunculkan 
Oleh penglihatan seolah sebagai sebuah kenangan juga mimpinya kala tertidur di depan perapian menanti dirinya ketika itu..

Sebagai pemahamannya 
Seolah setiap seluk beluk akan wilayah 
Yang telah terlarang untuk orang datang 
Dikenalinya dengan sangat rinci tanpa terabaikan setiap sudutnya....

Satu Titik Ujung Saja

  Sebuah tanda, menanda semua ... Bagaimana bisa? Tinju dapat dikepalkan sebagai penolakan, Umpatan dan segala sebut  Buatnya yang dirundung...