Uliran pada sejengkal ukuran
Begitu banyak kisah telah dirapatkan
Inti mengeras bak endapan kerak
Seantero jelajah diparuh malam purnama ...
sepenuh kisah dibiarkan menempati tempat terbaiknya sendiri....
Menukik sekerumun penjelajah langit
Kepada belahan mimpi penanti
Didalam kebulatan tekat membumi
Riuh terdengar di dalam sorak dan tawa
Turut mengisi histeria wajah -wajah...
Menjadi yang tercepat
Menjadi yang terbaik
Menjadi yang pertama
Dan segala yang terindah...
Hingga jadi termahal
Seolah telah dibayarkan
Pada masa yang terlewati...
Pencapaian dan kemenangan telah menjadi kisah panjang di setiap sudut negeri...
Juga ketahanan heroiknya digambarkan menjadi rangkai anggunya relief dan dikumandangkan merdu musisi pendatang yang seolah -olah begitu saja menemukannya bagai cahaya inspirasi terbaru yang hidup..
Melampaui hidup di tempat tinggi yang pernah dilanda kekeringan hingga wilayah berawa - rawa meskipun tidak senyatanya dibaurkan pada klimaks dan antinya tanpa henti oleh peracik mayapada menyuguhkan debar hiburan bagi perindu alur gayanya yang tiada pernah kehabisan cara pukau....
Setiap yang datang
Kembali menyelipkan
Sebuah tanya ....
Tentangnya yang tiada muncul
Tiada henti dan putusnya ia..
Bernama bekas, disebut jejak, goresan dan apa pun yang bagai dibuang tuannya, yang katanya membanggakannya...
Hingga sanak, kawanan, dan alas tidurnya tiada luput dari dalam dan derasnya tenaga keingintahuan membuat ia seakan tetap layak ada... entah dimana dan siapa yang meletakkan dia pada tempat terbaiknya....
....
....
No comments:
Post a Comment