setelah berlalunya engkau
dari gerbang pembatas langkahmu
yang selama ini telah seperti memisahkan kita
seperti awal cerita baru terbuka
debaran di dada punya cerita
berlari-lari adamu semakin dekat
saat terindah waktu itu mampu memandangmu
walau harus ditengah keramaian...
Pijakan ini jauh berada
Tempat tinggi yang mengikat langkah
Memasung hati yang menggila karenamu
Sekuntum bunga harum punya rintihan
Andai saja ia tak sampai pada genggaman
Jemari lentikmu usai menyibak rambut
Yang terkulai di pipimu oleh hembusan angin
Yang membagi gelora dan nyanyiannya
Bersama daun-daun hijau segar di sekitarmu
Kini seperti ada kembali
Jumpa dalam keterasingan
Saat pandangan kita
Saling bertemu
Tanpa ada sepatah kata
yang dapat terungkap
Hingga ada guliran pengiring
mendekat mengibakan secercah cara
menggapai sapa buatmu... terulur
Biarlah kini
kupandang juga kurasakan
bagai mana kini keharuman itu
tak hanya engkau genggam
juga pejam matamu menyanyikan hatimu
dalam desing nyanyian sunyi
terdengar hingga sampai tempat ini
"pasti ada cara untuk kita"
ujarmu lembut dalam senyum itu....
bagai mengusir gelisah yang lama mendera.
No comments:
Post a Comment