Menoleh ke mana ia
Setelah ke kiri dan ke kanan
Perlente masih ditambah elegante
"Potensial pelanggan " terbisik dalam
Benaknya yang sesegera menghampirinya
Ada yang bisa saya bantu, Pak?
"Lagi cari yang bisa saya naiki "
Menoleh ke mana ia
Setelah ke kiri dan ke kanan
Perlente masih ditambah elegante
"Potensial pelanggan " terbisik dalam
Benaknya yang sesegera menghampirinya
Ada yang bisa saya bantu, Pak?
"Lagi cari yang bisa saya naiki "
Meniti karir tanpa kenal waktu
Menggapai impian siang malam
Katanya begitu tekat harus dijalani
Tidak hanya melulu dibayangkan saja
Nekat kusimpul arahannya sementah usia
Meskipun benar orang bilang tentang kenyataan
Tidak selalu semanis yang telah dibayangkan
Bahkan yang sudah sangat lama digambarkan
Kesibukan bagai dibawah tekanan saat itu
Terkadang sangat melelahkan dan ingin berlari
Mengandaikan kebebasan dapat diraih kembali
Beberapa kali kealphaan harus diterima
Dalam lunglai membiarkan berbaring memulihkan
kekuatan dan memasuki kembali masa yang menantang
hingga melewati masa percobaan minggu demi minggu
yang tidak diramahi oleh setiap wajah senior teruta
mereka yang tidak suka memberi keramahan pada
para pendatang baru yang sering dibilang lambat dan sejenisnya....
Hanya jelita itu yang kurasa berbicara dengan hatinya
Yang membuat untuk semangat masih membara
Meneruskan mendatangi tempat kerja yang penuh tanda tanya itu
untuk dikatakan sebagai pilihan terbaik bila saja
masih dihuni mental-mental munafik....
Tanpa terasa minggu demi minggu...
Bulan demi bulan berganti
tahun ke tahun telah berlalu melewati bulan suci yang kesekian kali
pertama kali ia membawakan bekal buatku pagi itu
mengajaknya mencoba bersama sebelum waktu sibuk....
Matanya seakan tak berkedik...
seperti menanti suara apa yang ingin sekali didengar
disela kunyahan yang lahap.....
dan tiba-tiba membalas senyum....
Seandainya engkau dan aku
Tahu pastinya
Kita tidak akan bertanya-tanya
Karena pertemuan kita
Untuk menuju kesana sebagai
Pilihan terbaik kita buat kemudian
Setelah berjalannya jalinan yang unik
Maka tidak menjadi mudah
Untuk nengatakan ketepatanya
Namun aku tidak akan sampai mengatakan
Bahwasanya kita telah membuat
Sebuah pilihan yang salah
Bara asmara itu mematangkan
Juga dimatangkan oleh saling pengertian
Pemaafan hingga pelukan apa pun adanya
Kita untuk bersama bukan lilitan
Yang membingungkan apalagi
Memabukkan.... hingga terkapar
Semakin tak berdaya ditimbun oleh
Kebingungan dan keraguan tanpa
Nenemukan sebuah kepastian....
Sekuat kuatnya permukaan
Perlu pelindung bila ia dibutuhkan
Agar permukaan yang bagus itu terjaga
Andai kulit dan mata bisa menjadi iritasi
Yang keras pun dapat kasar hingga berlubang
Melindungi atau menjaga kondisi terbaik
Darinya menjadi sebuah keniscayaan karena tidak selalu hal demikian dimiliki otomatis
Dorongan, benturan bahkan hisapan semua bagian yang berakibat serupa gesekan.
Apa yang dimiliki
Yang menjadi roda penggerak
Putaran gigi - gerigi adalah bagian kekuatan
Yang mungkin saja berubah cengkeram
Dengan berjalanya waktu tempuh
Membuat bertanyanya menjadi mengapa.....
Sambil seringai wajahnya
Terlukis dibayangan tas barunya
Membikin cemburu pengagum yang terlambat sua dengannya...
santailah
pasti sampai juga
pelancong
ingin berpergian
tanpa ragu untuk jalan-jalan
untuk menjelajah luas
tempat-tempat istimewa
untuk memenuhi keingintahuan
rasa yang terus ingin diisi semakin banyak
sering ajakan
membuat harus bergegas
tanpa perlu lewatkan
apa yang harus dikemas
kekuatan diri dan sahaja
melaju diatas roda berkelas....
hingga nanti sampai
pada sebuah ... entitas.
Sangat menyari
Aku bukanlah seorang penari
Latar belakangku bukan penari
Pun sebagai seorang penari latar
Namun sangat mengagumi mereka
Yang memiliki kemahiran akan ini
Terkadang juga mudah larut
Dalam sajian musik yang indah
Sesekali juga mengikuti nyanyiannya
Apabila memang terasa pas dihati
Tak juga perlu sembunyi meskipun...
Jauh dari nyaringnya botol kosong
Juga untuk apa malu jika seperti batu
Yang dilampar dan terjatuh hasil suaranya...
Anggaplah seperti nikmatnya
Dengan, ngegym dan olah tubuh dan disinilah ia mulai kukenal....
Darinya juga aku mulai belajar....
Biar aja dibilang basi atau cuma bisa ikutan doang....
seperti datang tanpa diundang masa yang menghampiri engkau terbentang sebelum penuhnya kesadaran menemukan bagian sebagai apa saja ditempat...