Meniti karir tanpa kenal waktu
Menggapai impian siang malam
Katanya begitu tekat harus dijalani
Tidak hanya melulu dibayangkan saja
Nekat kusimpul arahannya sementah usia
Meskipun benar orang bilang tentang kenyataan
Tidak selalu semanis yang telah dibayangkan
Bahkan yang sudah sangat lama digambarkan
Kesibukan bagai dibawah tekanan saat itu
Terkadang sangat melelahkan dan ingin berlari
Mengandaikan kebebasan dapat diraih kembali
Beberapa kali kealphaan harus diterima
Dalam lunglai membiarkan berbaring memulihkan
kekuatan dan memasuki kembali masa yang menantang
hingga melewati masa percobaan minggu demi minggu
yang tidak diramahi oleh setiap wajah senior teruta
mereka yang tidak suka memberi keramahan pada
para pendatang baru yang sering dibilang lambat dan sejenisnya....
Hanya jelita itu yang kurasa berbicara dengan hatinya
Yang membuat untuk semangat masih membara
Meneruskan mendatangi tempat kerja yang penuh tanda tanya itu
untuk dikatakan sebagai pilihan terbaik bila saja
masih dihuni mental-mental munafik....
Tanpa terasa minggu demi minggu...
Bulan demi bulan berganti
tahun ke tahun telah berlalu melewati bulan suci yang kesekian kali
pertama kali ia membawakan bekal buatku pagi itu
mengajaknya mencoba bersama sebelum waktu sibuk....
Matanya seakan tak berkedik...
seperti menanti suara apa yang ingin sekali didengar
disela kunyahan yang lahap.....
dan tiba-tiba membalas senyum....
No comments:
Post a Comment