Ingin jalan bareng
Ingin bisa ngobrol
Dan ingin yang lain
Juga yang belum
Kesampaian diucap
Keren bahasa punya alasan
Dia kasih tempat mendengar
Orang bilang penjajakan
Elak jualan barang murahan
Selam matanya memasang reka
Gambar cintanya kasih isyarat
Cinta yang harum dapat melanjut
Tanpa bertepuk sebelah tangan....
Kemahiran tanpa disimpan
Muncul begitu saja
Seperti kecantikan juga ketampanan
Yang telah berpasangan
Dijalan yang mereka gambar
Mau dibawa kemana lagi arah hubungan....
Celetuk dan caramu memberi komentar
Disaat baru mengenal engkau
Masih banyak yang sering teringat
Dan terkadang membuat tertawa sendiri
Bagai mana tidak begitu....
Karena engkau seperti berpindah -pindah
Dengan sangat cepatnya.... tanpa kutahu
Baru saja bilang di Tamin cari perlengkapan
Telpon tak seberapa lama terdengar...
Dirimu ada dibekasi.... keluntiiing.... terdengar
Seperti uang logam yang jatuh...
Kembalian usai cari tambahan apalagi...
"Suka nggak sabaran... nti juga nyampe "
Hmmm
Terasa aneh bagiku
Cuma diam aja, sering dengar itu
Kirain kaubuat sesuka kau bicara saja....
Namun.....
Setelah kini setelah melihat ....
Potongan -potongan kertas belanja
Waktu dan tempat semua masuk akal....
Aku hanya diam dan berpikir.....
Bagaimana bisa....
Bulan tidak pernah berakhir
Punya cerita biar malam sangat gulita
... mencoba menghibur diri
... saat tak lagi menemukan jawab....
Garis -garis tipis
Erat saling berdekat
Garis garis lurus itu
Adalah karya yang dibuat
Bukan sebuah garis kebetulan
Harus tidak menjadi sebuah kata
Untuk ditempatkan pada lini itu
Pikiran boleh menjauh dari kata
Entaskan semua tanpa menyisa
Miliki kosongnya pun tanpa huruf
Awal hingga yang terakhir
Tanda juga bawalah semua esok
Ambill atau jauhkan
Nanti boleh kau sertakan semua
Ganyang semua simbol penyertanya
Gasak habis
Utuh pandangan hanya padanya
Lini yang semakin menipis
Hingga menghilang
Telah dibuatnya agar semua
Mengerti artinya batas
Sadar akan adanya bias ...
Awal Goresannya
Seperti membuat atlas
Namun kini semakin jauh
Dari arti jelas
Apalagi berkelas
Ketika kerangka -kerangka datang
Ia dirias dengan dunianya .....
Lakunya bersimbul
Orang menyebut dalamnya keutamaan
Wajah yang dilihat
Dimakluminya sebagai pendatang
Sebagai ranum buah lereng Asahan
Harus apa bila tembang itu
Telah ditiadakan tanpa bertanya
Oleh ketidaktahuan yang tertutup
Seakan terbaru telah menggantikan
Kedangkalan penutup kulit ketiaknya
Tanpa mengerti rajutan telah
Memerahkan tangan mengenyam pesan
Ia hanya memalingkan pandangan
Tanpa melepas arah langkah
Mengenal yang katanya tak terucap
Kecuali terus berjalan hingga
Kejanggalan lompatan itu
Membuatnya tergelitik
Pada tempat baru yang dipenuhi
Kicau burung-burung merdu.....
Sebuah tanda, menanda semua ... Bagaimana bisa? Tinju dapat dikepalkan sebagai penolakan, Umpatan dan segala sebut Buatnya yang dirundung...
