Apa yang digemari, untuk dibayangkan
Apa yang dinanti dan dikatakan
Anggap saja bukan kenyataan....
Bila itu memang demikian,
Begitu kumulai, seperti langkah awal tanpa menghitung berapa jumlah langkah... perlu dimiliki
Bersama siapa sembarang orang boleh, menduga, akan apa cerita tersembul
mungkin dalam rencana dan jadwal
ketidaktahuanku akan keberentungan terbaik
yang telah disediakan
alam.. dalam terang... dan gemilang datang
menawarkan yang termurah dan terbaik
bahkan gratis dan bahkan praktis....
amis.....
oh tidakkah ia tawar
air itu yang tawat,
ia tidak pernah menawar
berapa harga harus dibayar?
==:
Seperti embun di pagi yang ranum,
Impian hadir, semerbak harum.
Langitnya biru, tanpa setitik awan kelabu,
Keyakinan membumbung, setinggi arimu.
Namun, hidup bagai musim yang berganti,
Tak selalu cerah, tak selalu berseri.
Kadang badai datang, tak terduga menerpa,
Mimpi yang indah, terhempas dan terlupa.
Lihatlah hujan, yang turun tanpa permisi,
Membasahi bumi, sunyi dan berisi.
Jika payung tak sedia, diri kan basah kuyup,
Kenyataan berbeda, dari angan yang tertiup.
Maka, ingatlah pesan bijak bestari,
Sedia payung, sebelum hujan sehari-hari.
Hadapi kenyataan, meski tak sesuai mimpi,
Dengan persiapan matang, hati tetap bersemi.
No comments:
Post a Comment