Akar masalah sering disebut katanya terlalu banyak manisnya, namun akankah ini menyurutkan tekat. Manisnya ini milik yang ada begitu saja seperti lahir bersama kulit bertahilalat, seperti apalagi uang harus dibuang demi penyempurnaan yang cuma ngikutan maunya orang bilang, padahal mereka tidak punya yang semanis itu. rasanya yang punya omongan seperti itu asal bunyi semaunya bertambah dan terus bertambah tanpa pandang tempat tidak mikir dilaporkan atau tidak pokoknya mindful, kelihatan seolah sudah ikut trendy.
Untunglah ini tempat yang masih sepi dan dapat dikata terpencil , Jumat minggu pertama saat tetua nan bijak menyaksikan cerutu tersaji langsung meminta pemantik menyirat pernyataan bahwa lokalisasi memang benar adanya diperlukan dan telah sesuai untuk dibuat untuk hal -hal kecil demikian bisa karena kalau semakin bertumpuk akan membikin resah (complicated ) dan membingungkan bahkan tidak mendidik.
Tiada kurang pernyataan tersebut juga terus dilengkapi dengan block numbering relawan dan juru penerang yang nyata nyata menambah penyempurnaan. "Sambung renteng " keterangan secara tertulis melengkapi isyarat sebelumnya, bahwa semua kaum terdidik tiada batas waktu dianggap penting menyuarakan pada siapa saja yang melanggar aturan, baik dengan cara yang terbuka atau terbatas.
Datang ditempat baru, dengan kesimpangsiuran dan informasi yang tidak sesuai dengan antara kenyataan dengan kondisi terakhir atas tempat juga layanan yang ada sudah dipastikan sulit untuk menghindarkan kesalahan persepsi di masyarakat, lalu denganmu yang baru dikenal dan penuh misteri...
Akankah hanya terimakasih lalu goodbye begitu saja, tanpa ada minat lagi untuk melanjutkan sedikit cakap -canal, yang lebih berarti.....
No comments:
Post a Comment