Friday, November 19, 2021

Tanpa Bergeming


 

siang itu..

engkau tanpa bergeming

ketika semua berlalu

kosong

meninggalkan ruang

memilih segar udara

juga obrolan bebas

mengisi setiap sudut taman

tetap

ditempatmu  termangu sendiri 

matamu tanpa berkedip

mencari yang sama sekali

tidak kumengerti yang mana

juga

adaku yang mendekat

ingin menyapa

hanya saja tanpa mau

mengusik ketenanganmu saat itu.....

hingga tanpa sengaja sesuatu mengubah

titik pandang semu meluncur dari benak....

ada pula yang kau temukan juga di dekatmu...


Monday, November 15, 2021

Bila Saatnya Tu njukkan ya!?




Ketidaksabaran itu bukan kesalahan 

Semacam butuh pelatihan demikian ia kukenang,  sesaat seperti tanyamu

Mengawali semua tanya dengan kata yang mengeras.."lantas kapan kita bisa ditunjukkan seperti apa ia yang memiliki...rutinitas yang..."

Pintamu itu bukan mendesak tapi tampak bikin bingung....

Kita sama -sama sedang tumbuh, dan akan mengerti pada waktunya, begitu pesannya selalu membuka ruang kesadaran agar memiliki ketenangan , seperti ketika aku ingin berkenalan denganmu.

Sedikit yang kutahu tentangmu, tapi wajah dan caramu bicara telah menambah penasaran hingga ingin jumpa lagi. Bahkan tidak cukup hanya diakhir pekan.... inginya setiap hari... kalau bisa.

Mentah-mentah seperti lalap yang masuk dengan udang dan ikan bakar ditemani sambal sudah diperut anggap saja kebersamaan kita yang masih sedikit pengalaman menjalin hubungan ...

Belum seperti jam terbang mereka yang berasam garam dan mampu menjelaskan semua peristiwa dengan gamblang. Berlainan dengan kita yang acapkali tersulut emosi dan kesalahpahaman dan mudah mengacungkan telunjuk untuk menuduh dan menyalahkan.

Rasa ingin ada sebuah ikatan terbersit sari dambaan, -aah kan itu cuma tanya... malu -malu hingga anggukan kecil itu memisahkan setiap gelembung nafas seperti  akar dan inti terlukis dimata berbinar tanda menyelang adanya bahagia... dihati kecil...

Ujang jalan bersama 

Mengerti apa yang berharga 

Saat bersama melihat ia...

Yang selalu melepas apa yang harus dilepas setidaknya pada saat hari mulai terang.



Friday, November 12, 2021

Bagai Sumbu



Semacam apa...

Mungkinkah dalam banyak macam 

Diam termangu dalam aliran..

Terasing tulang -tulang 

Jauh dari tempat asalnya ....


Mampukah ia bersuara 

Saat kemunculannya hanya sesaat 

Yang diarak kesepian malam...

 langit menggelap tanpa bintang 


Menyisakan dua bayang 

Dibelakangnya mengusap jejak

Merupa bagian wujud kesetiaan dayang 

Tenaga penggetar adanya letak 

Yang dijaganya memancar nyala 

Saat tiba pemantik hatinya 

Seutuh bulatnya  rasa mengerti ....

Hingga...

Derap serap dalamnya hasrat 

Muncul yang tak tampak

Dalam nyala baru mengisi....

Langit dilukis terang warna baru....

Lewat Batas Keterlanjuran



Ini tempat yang pernah kaumimpikan 

Sedikit saja tak mampu kukatakan 

Apa nyata isi hatimu bicara 

Kubelai rambutmu dengan lembut 

Andai saja bicara semua isi hati 


Arti senyummu 

Tetaplah senyuman terindah 

Yang terasa telah menjadi terlanjur 

Dan ini meresap dengan sangat dalam 

Adalah caramu memandang keadaan ini 

Bahwa kita memang untuk dipertemukan 

Jauh dari batas akal sehat 

Mengurungkan paksa mengurai logika cinta.

menjalar

bikin suasana 
kamu sangat bisa 
mulai mengenalmu 
menjalarkan rasa ingin 
terkadang bikin ini hati bingung 
seandainya kudu jujur 
diam - diem sangat mengagumimu 
sejak awal mengenal 
bagaimana ketegaran kautumjukkan 
melewatkan banyak persoalan 
yang mau tidak mau harus dilalui 
sebagaimana pengertian akan jauhnya 
setiap langkah menjadi isyarat...
lalu menjelma seakan prasyarat 
meletakkan segumpal demi segumpal 
Keterbalikan dari manisnya kemudahan 
Sebagai penghias panggung -panggung sandiwara....
bagi mata yang menaruh kagum 
ada pada caramu itu...
saat engkau menjadi 
disana....
sang tuan penghuni mimbar 
jauh dari bau cucur cicir keringat 
barisan -barisan yang dinanti...
para pasangan juga penghuni 
singgah meretas langit Punta cerita 
yang seakan 
sangat lambat membawa rembulan...
.....

Satu Titik Ujung Saja

  Sebuah tanda, menanda semua ... Bagaimana bisa? Tinju dapat dikepalkan sebagai penolakan, Umpatan dan segala sebut  Buatnya yang dirundung...