Satu sulur dirabanya
Sesaat ia buat anggukan kecil
Mengerti itu pertanda
Ukuran dan usia
Meski hari masih gelap
Tangan satunya menggapai lagi
Dahan yang lebih tinggi
Dua jarinya menyentuh
Dan petikannya tanpa ragu
Hingga didekatkan semakin
Menuju hidungnya
Dilakukannya tanpa jemu
Membaca keadaan juluran
Yang menahun memberikan buah
Pinggiran rimba yang menempa
Seluruh otot dan nafasnya
Mengarungi kisah hidup
Yang merambat dan memilih
Tempat semakin meninggi di bukit itu.
No comments:
Post a Comment