Berdiam ia
Tanpa kemana disebut angker
Ia tak segila pemabuk
Berwajah sangar
Namun nyalinya jelas tak berukur
Jika ia dianggap punya
Kenali ia
Takusah dianggap akan melesat
Laksana kuda semberani
Atau menghilang menyembunyikan
Rintihannya agar tak dirampas
Setiap tetesan yang
Yang keluar dari matanya
Bercak tebal param
Hingga lekuk cembung
Merupa kekuatan gunung itu
Seakan bekad guratan usang
Kenangan sebuah tangan
Yang disebut sang perkasanya....
No comments:
Post a Comment