Disela nafas
aku dan kamu
berjarak dalam ruang
waktu tak mampu kuurai
dalam kata
ada yang terasa
sangat berat
untuk kau sebut
bukan benci
untuk menjadi alasan
ia yang berada
dekat tetap jua
memberi tanya
menghimpit desah
lagu jiwa menggeleng
mungkin mengangguk
bulir jawab
menetes waktu itu
bulu halus dimata
tak lagi membendung
beningnya membasahi
halus pipi yang mengerti
sebening itu cintnya dipanggung
kenangan megah tanpa pernah diduga.
No comments:
Post a Comment